BANDOENG LAOETAN API
“Sekarang telah menjadi lautan api
Mari Bung, rebut kembali..”
76 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 23 Maret 1946 merupakan peristiwa sejarah yang tidak bisa kita lupakan. Perjuangan pasca kemerdekaan yang dilakukan oleh para pahlawan untuk mempertahankan Indonesia. Tidak bisa dipungkiri, perlawanan para pejuang terhadap penjajah masih dilakukan walau Ir. Soekarno telah menyatakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Lagu ‘Halo, Halo Bandung’ yang menjadi simbol bahwa Kota Bandung pernah diselimuti awan merah merupakan upaya balas dendam agar wilayah tersebut tidak dimanfaatkan oleh Tentara Sekutu.
76 tahun sudah kemerdekaan, bukan berarti semangat kita pudar begitu saja mengingat para leluhur telah melakukan berbagai pengorbanan serta kerja keras sehingga kita bisa duduk manis di sini. Mohammad Toha, salah satu pahlawan saat Kota Bandung menjadi lautan api gugur dalam menjalankan misinya. Saat Tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum agar Kota Bandung yang terbagi menjadi Utara (yang pada saat itu sudah dikuasai oleh Tentara Sekutu) dan Selatan dikosongkan, pemerintah yang mempertimbangkan keselamatan warga memerintahkan agar para pejuang kemerdekaan mundur dan mengevakuasi para warga. Sebelum akhirnya mereka mengosongkan kota tersebut, Kota Bandung Selatan dibumihanguskan. Dalam rangkaian tersebut Mohammad Toha gugur dalam misinya menghancurkan gudang amunisi Tentara Sekutu bersama rekannya, Ramdan. Berjam-jam lamanya Kota Bandung Selatan diselimuti awan merah, sebelum akhirnya para warga kembali dengan perasaan rindu akan rumah mereka dan melahirkan lagu ‘Halo, Halo Bandung’
“Halo, halo Bandung, Ibu Kota Periangan
Halo, halo Bandung, kota kenang-kenangan
Sudah lama Beta tidak berjumpa dengan kau
Sekarang telah menjadi lautan api
Mari Bung, rebut kembali.”
Tidak ada komentar