Hasil Yang Tidak Mengkhianati Proses
Dalam 4 tahun bang Kornel berkuliah di kampus tercinta kita ini, dia
juga mengikuti dan pernah memenangkan berbagai perlombaan loh, contohnya tuh
seperti Juara 1 Photo Contest FKBCD, Juara 2 dalam I-ACT yang termasuk dalam
rangkaian I-BRAVERY, dan Juara 3 lomba CIA di Universitas Brawijaya. Di luar
dari lomba yang pernah dimenangkan oleh bang Kornel, dia juga pernah menjadi
finalis atau nominasi dalam banyak lomba lainnya seperti Top 8 lomba membuat
esai nasional, finalis lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional di Fest Agama
Universitas Gadjah Mada, finalis lomba poster pada Digicomm Festival
Universitas Mercubuana Jakarta, finalis National Creativepreneur pada Action
Universitas Airlangga dan finalis National Essay Competition HIFEST.
Tidak hanya berprestasi, ketika masih menjadi mahasiswa aktif, dia juga
sangat aktif mengikuti organisasi dalam kampus, seperti HIMA dan tim-tim yang
ada di Ikom ini. Pada tahun 2018 dia menjadi staf di bagian Profesionalisme
HIMA IKOM 5.0, juga menjadi post-production sebagai editor program ngemil di
Ikom Channel, dan menjadi panitia public relation di FKBCD. Pada tahun 2019,
dia menjabat sebagai kepala bagian profesionalisme hima ikom periode 6, staf
produser di RRC, menjadi project manager Urban Village ‘kilauan subang’, dan
membantu dosen dalam acara pengabdian masyarakat yaitu “Pelatihan Personal
Branding Melalui Platform Digital bagi Lembaga Kemasyarakatan Kewilayahan
Bandung Kidul”, “Pelatihan Komunikasi Visual Melalui Platform Digital untuk
Kampanye Covid-19 Program Kecamatan Bandung Kidul” serta “Pembelajaran,
Pelatihan dan Pemasaran dalam Digital IMC untuk Membangun Citra Batik Ganasan
di Kabupaten Subang”. Sedangkan pada tahun 2020, Bang Kornel menjadi Head of
Producer di RRC, membantu prodi menjadi general manager di Inspirakom
(inspirasi karya ilmiah komunikasi), dan masih membantu dosen dalam acara
pengabdian masyarakat yaitu “Training, Workshop dan Pendampingan pada UMKM
mengenai Copy Writing sebagai Konten untuk Marketing Communications Selama Masa
Pandemik Covid-19 dengan Rumah Kreatif BUMN BRI Bandung” serta “Training,
Workshop dan Pendampingan pada UMKM mengenai Re-Marketing Communication
Strategy Selama Masa Pandemik Covid-19 dengan Rumah Kreatif BUMN BRI Bandung”.
Juga pada tahun 2019 itu, Kornel mendapatkan kesempatan untuk bekerja di sebuah
startup bernama Technaut Education sebagai marketing communication namun saat
ini, ia sedang membuka sebuah bisnis bernama DCI (Dream Create Inspire) yang
merupakan sebuah agensi kreatif dimana mereka memproduksi karya-karya kreatif
yang diharapkan dapat berguna bagi komunitas.
Bang Kornel menganggap dirinya bukan seorang yang pintar karena
menurutnya semua orang itu pintar kalau dia mau berusaha. Untuk mendapatkan
nilai seperti itu, bukan karena faktor pintar aja, tapi ada juga banyak faktor
lain yang mempengaruhi. Yang dia terapkan pada dirinya sendiri adalah
“berproseslah terlebih dahulu karena nilai itu hanyalah sebuah angka. Jangan
terlalu berekspektasi tinggi jika realitanya nol karena hal itu akan membuat
dirimu sakit hati. Akan tetapi, berproseslah yang tinggi maka ekspektasi dan
realita itu akan mengikuti”. Dia juga menganggap semua prestasi dan penghargaan
yang didapatkannya itu sepadan dengan usaha dan proses yang telah dilalui.
Menurut bang Kornel, kuliah itu bukanlah tempat untuk mendapatkan
pengetahuan saja, tapi juga untuk mendapatkan pengalaman dan menambah relasi.
Karena tanpa adanya relasi, kita tuh ga bisa apa-apa di dunia ini. Pintar saja
tidak cukup tetapi juga harus aktif, seperti misalnya selama kuliah, bang
Kornel menjadi orang yang sering membantu jika ada temannya yang sedang
kesulitan dalam sebuah tugas atau ketika mau ujian. Buat apa pelit ilmu? Kalau
mendapatkan nilai atau IPK yang tinggi namun selama ini ilmu itu hanya
disembunyikan, apa pada akhirnya bisa diimplementasikan di kehidupan nyata
dengan baik? Tentunya tidak kan.
Biarpun banyak aktivitas dan organisasi yang dijalani bang Kornel saat
kuliah, namun ia tetap dapat membagi waktu dan menempatkan dirinya dengan baik.
Nilai Akademis tentu harus didahulukan karena tujuan utama kita datang ke
Telkom itu untuk belajar dan kuliah. Biarpun memang ketika kita sudah memilih
beberapa pilihan, maka juga harus mempertanggung jawabkan pilihan-pilihan itu,
tapi jangan sampai keasyikan ikut organisasi dan membangun relasi tapi
kuliahnya ketinggalan, kenapa ga kuliah dan organisasi nya sama-sama bagus? Kan
lebih enak.
Bang Kornel berpikir bahwa semua orang itu bisa berprestasi, hanya saja
di bidang yang berbeda-beda. Jadi pesan yang ditekankan oleh bang Kornel adalah
“lakukanlah yang terbaik dalam segala sesuatu yang menurut kalian itu proses,
apapun itu dan sekecil apapun kegiatannya. Jangan pernah mikirin hasil dulu
karena hasil itu diakhir bukan diawal. Jangan malu untuk bersaing dengan orang,
cuek aja pokoknya. Fokus sama diri sendiri dan tujuan kita, jangan bandingin
diri kita dengan orang lain karena setiap orang tuh punya jalannya yang
berbeda-beda.” Kalau ada yang tanya “gimana sih menjadi mahasiswa yang
berprestasi?” maka dia akan menjawab “kuncinya ya belajar” dalam artian bukan
hanya tentang buku atau teori, tetapi belajar dalam segala hal apapun. Kunci
dari semuanya adalah proses, karena banyak sekali orang yang tidak mau melewati
proses. Menurutnya tidak ada hal yang tidak mungkin, bahkan sekecil apapun itu.
Dan juga yang terakhir, kalau kebanyakan orang bilang harus menjadi orang yang out
of the box, dia memegang prinsip lain, yaitu create a box atau yang
berarti harus berani membuat sesuatu yang baru dan jangan takut berbeda.
Tidak ada komentar