Press Release : I-Discuss Eps 2 (Beauty Knows No Size)
“Let’s Break The Glass Ceiling On Beauty Industri”
Senin, 26 Juli 2021 – Hima Ilmu Komunikasi baru saja melaksanakan kegiatan I-discuss episode 2 melalui platform Zoom. I-Discuss kali ini mengusung tema “Beauty Knows No Size”. Acara I-Discuss terselenggara dengan bantuan narasumber yang sangat hebat yaitu Ibu Wa Ode Seprina, S.Ikom, M.Ikom. selaku dosen FKB Telkom University dan Kak Citra Kasman, S.Ikom selaku alumni dari Ilmu Komunikasi, Telkom University.
I-Discuss episode 2 terselenggara akibat adanya isu mengenai re-branding yang dilakukan oleh sebuah brand ternama yaitu Victoria Secret. Brand ini melakukan re-branding terhadap model-model yang menjadi brand personality dari produk mereka yang disebut sebagai VS Angel. Kali ini VS mengusung tema body positivity untuk VS Angel, dengan memilih wanita-wanita inspiratif yang dinilai lebih inklusif dalam merepresentasikan body positivity ini.
Terkait isu tersebut pada diskusi ini, dibuka oleh pemaparan materi serta pendapat dari Kak Citra mengenai “How Often Do You Feel Insecure About Your Body?”. Pertanyaan ini sangat merujuk pada tema kita yang mengatakan bahwa “Kecantikan seseorang tidak dipandang melalui ukuran”. Standar kecantikan seseorang tidak melulu harus langsing, harus tinggi maupun harus cantik. Namun sedihnya, pemikiran masyarakat saat ini masih sangat baku terhadap standar kecantikan seorang wanita. Terkadang standar baku terhadap kecantikan yang masih diterapkan di Indonesia saat ini menjadi penghalang untuk para wanita dalam berkembang terhadap kehidupan mereka terutama pada jenjang karirnya. Kemudian merujuk kembali pada isu yang dibahas, Kak Citra mengingatkan bahwa semua orang itu cantik!, namun ketika kita masih terus membandingkan diri dengan orang lain hal itu tidak akan pernah ada habisnya, jadi berusahalah menerima dan bersyukur karena kita merepakan wujud versi terbaik yang diciptakan oleh Tuhan.
Diskusi dilanjutkan dengan pemaparan materi dan pendapat terkait isu ini oleh Ibu Prina. Beliau memaparkan materi terkait “Perempuan Dalam Sajian Media”. Saat ini pada media perempuan mengalami objektifikasi. Bentuk objektifikasi yang sering terjadi yaitu melakukan eksploitasi berlebihan terhadap tubuh perempuan melalui media. Hal ini dilakukan atas dasar menarik keuntungan untuk medianya masing-masing. Nah pada media, perempuan seringkali dijadikan sebagai Stop Effect atau umpan yang bisa dikatakan sebagai komoditas bagi media dalam menjual produk mereka. Kemudian saat ini banyak perempuan-perempuan yang mengalami Queen Be Syndrom atau bisa dikatakan sebagai orang yang ingin menjadi the only one pada lingkungan mereka. Selanjutnya juga hadir yang namanya The Glass Ceiling pada wanita yang merupakan sebuah bentuk diskriminasi pada standar kecantikan seorang wanita. Kemudian merujuk kembali pada isu yang dibahas, bahwa campaign body positivity yang diusung oleh VS adalah sebuah Voice yang sudah lama diperjuangkan. Hal ini terkait bahwa perempuan bukan sebuah komuditas yang bisa seenaknya diberikan harga atau di monetisasi. Terkahir ibu prina berpesan bahwa, “Standar kecantikan itu di konstruksi oleh manusia, tidak ada dalam agama apapun dikatakan bahwa kecantikan itu di ukur oleh sebuah standar. Nah ini saatnya bagi para wanita untuk bergerak mendekonstruksi standar kecantikan yang ada saat ini dengan memulai dari sendiri”.
Kegiatan ini merupakan diskusi santai bersama Dosen, Alumni, Ormawa Tel-u, Mahasiswa/i Ilmu Komunikasi Telkom University dan lainnya. Hal ini ditujukan untuk menemukan titik terang permasalahan terkait isu ini menurut pandangan ilmu komunikasi. Kemudian juga merupakan sebuah ajang silaturahmi antara dosen, alumni dan mahasiswa Ilmu komunikasi bersama seluruh mahasiswa Telkom University.
Tidak ada komentar