Belajar Sambil Keliling Dunia: Siapa Takut?

 Mahasiswa Telkom University Jurusan S1 Ilmu Komunikasi angkatan 2020, Tandya Rayhan Zhafran, membagikan kisah inspiratifnya tentang bagaimana ia berhasil menjadi salah satu awardee pada Indonesian International Student Mobility Award (IISMA) dan meraih kesempatan belajar di University of York, Inggris, pada tahun 2022. Sebelum kita masuk lebih dalam, mari kita kenali terlebih dahulu apa itu IISMA. Apakah Ikomers tahu apa itu IISMA? IISMA adalah singkatan dari Indonesian International Student Mobility Award, sebuah beasiswa dari pemerintah Indonesia untuk mendanai program mobilitas pelajar Indonesia ke universitas di luar negeri. Untuk informasi lebih lanjut, Ikomers dapat mengunjungi akun Instagram resmi @iisma_ri dan @iotelkomuniv.

Apa sih yang memotivasi Bang Tandya untuk tertarik dengan program IISMA? Ternyata, sejak awal kuliah, Bang Tandya telah menargetkan dirinya untuk mengikuti program pertukaran pelajar. Tetapi sebelum mendaftar, ia sudah mempersiapkan beberapa prestasi mengesankan, salah satunya adalah keikutsertaannya dalam National Start up Competition yang diselenggarakan oleh Indonesia Digital Tribe. Saat itu, kompetisi tersebut dihadiri oleh tokoh terkenal seperti Pak Harry Tohir dan Mbak Najwa Shihab. Bang Tandya dan timnya berhasil menciptakan ide konsep startup yang membawa mereka masuk ke dalam 200 tim terbaik dari total 1.800 tim. Selain itu, Bang Tandya juga aktif dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya seperti mengikuti lomba bahasa Inggris yaitu speech contest dan mengikuti UKM Student English Society di Telkom University. Bahkan, ia mewakili Telkom University untuk mengikuti international speech competition yang diadakan oleh Binus University.

Mengapa Bang Tandya memilih University of York sebagai universitas tujuan? Salah satu alasannya adalah karena Bang Tandya sudah mahir dalam berbahasa Inggris dan ia selalu bermimpi untuk melanjutkan studi di luar negeri seperti Inggris sejak kecil. Namun, proses mendaftar IISMA tidaklah mudah. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi meliputi nilai tes bahasa Inggris (TOEFL IBT, IELTS, atau Duolingo English Test), surat keterangan catatan kepolisian, medical check-up, materai, dan visa. Selain itu, penting untuk terus mengasah kemampuan berbahasa di negara yang ingin kamu tuju dan menjaga prestasi akademik (IPK). Bang Tandya juga memberikan tips berharga mengenai penulisan esai, yaitu dengan membuat awalan yang kuat dan menjelaskan perjalanan hidup atau pencapaian unik yang membedakan diri dari pelamar lain. Seperti contoh, ia membuat esai tidak dimulai dari “Hello, my name is… I’m from…”. Akan tetapi, ia membuat esai yang lebih stand out dengan awalan yang kuat dan jelas secara kronologis agar dibaca oleh penyeleksi. 

Di esai, saya menulis ‘I have won 6 gold medals in English competition”. Jadi, kalimat pertama kan langsung menarik perhatian pembaca ‘Memenangi 6 medali lomba bahasa inggris’. Pembaca menjadi bertanya-tanya apa yang membuat mahasiswa ini mencapai titik tersebut. Itu yang membuat pembaca pengen membaca cerita lanjutannya”

Bang Tandya juga memberikan tips mengenai wawancara. Wawancara menjadi salah satu tahap penting dalam seleksi IISMA. Ia menekankan pentingnya postur tubuh yang tegak, hindari gangguan dari luar, selalu tersenyum, menjawab dengan percaya diri, dan hindari penggunaan kata-kata “hmm” atau nada berpikir lainnya serta melatih vocabulary.

Bang Tandya menceritakan pengalaman belajarnya selama di Inggris. Menurut Bang Tandya, ia menyoroti pentingnya beradaptasi tanpa kehilangan identitas diri. Cara Bang Tandya beradaptasi yaitu mengikuti berbagai organisasi kampus, seperti Islamic Society, Astronomy Society, York Entrepreneur Society, dan Palestinian Support Society. Selain itu, ia memanfaatkan waktu luangnya untuk menjelajahi berbagai kota di Inggris, seperti Manchester, Liverpool, dan London. Salah satu momen berkesan adalah saat ia memutuskan untuk melakukan solo trip pada bulan Desember ke London.

Kesempatan tidak tentu datang dua kali. Jadi, manfaatkan selagi masih ada waktu sebagai mahasiswa karena saat sudah masuk dunia kerja, kesempatan kayak gini akan sangat jarang untuk ada”.

So, itu dia Ikomers pengalaman menarik dan pesan dari Bang Tandya. Buat Ikomers yang tertarik untuk mendaftar IISMA, jangan lupa persiapkan diri sebaik mungkin serta mempelajari tips-tips yang telah diberikan oleh Bang Tandya tadi. Kami, HIMA IKOM periode 10 akan memberi dukungan penuh untuk kalian. Tetaplah semangat dan jangan pernah berhenti belajar. 

Belajar Sambil Keliling Dunia: Siapa Takut? Belajar Sambil Keliling Dunia: Siapa Takut? Reviewed by HIMA IKOM TELKOM UNIVERSITY on Oktober 07, 2023 Rating: 5

Tidak ada komentar